This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, May 28, 2009

PROGRAM FEAT

Produk
Feat
Download
FAQs
Contact Us
Home Produk
Feat
Written by Andi Wangsadijaya
Saturday, 12 April 2008
F.E.A.T adalah program yang digunakan untuk melakukan pencatatan data pembelian, penjualan, hutang, piutang dan persediaan barang Anda.

Program ini dibuat dengan tujuan agar dapat dengan mudah digunakan. Tampilan program yang menggunakan bahasa Indonesia dan On-line Help yang selalu tersedia dapat lebih memudahkan Anda.


Kemampuan program ini antara lain adalah:
· Mampu mencatat harga pokok persediaan dengan 3 metode yang umum, yaitu: FIFO, LIFO dan Average
· Transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai dan kredit
· Menyediakan transaksi POS (Point of Sales) untuk penjualan yang dilakukan oleh Kasir (memerlukan printer dot matrix).
· Transaksi pembelian dapat dilakukan secara tunai dan kredit
· Fasilitas discount per item dapat berupa persentase dan rupiah
· Dapat mencetak Faktur Penjualan, Surat Jalan dan Faktur Pajak Standar
· Pembayaran hutang/piutang dilakukan berdasarkan nomor faktur sehingga dapat diketahui sisa hutang/piutang per nomor faktur
· Pembuatan User dan Password dengan tingkatan hak akses yang dapat diatur
· Jumlah transaksi tidak terbatas
· Program dapat digunakan untuk local ataupun client/server
· Fasilitas Backup dan Restore Data
· Fasilitas AutoBackup per hari
· Metode sort and search yang akan memudahkan Anda di dalam mencari.
· Laporan yang dihasilkan antara lain Laporan > Penjualan, Laporan > Pembelian, Laporan > Kartu Stock, Laporan > Hutang, Laporan > Piutang dengan variasi laporan yang sesuai keinginan Anda.
· Mampu meng-ekspor hasil laporan ke dalam format file Microsoft® Excel, OpenOffice.org Calc, .CSV dan .HTML
· Semua dokumentasi yang dapat dicetak dapat dengan mudah disimpan ke dalam format .PDF, .HTML, .RTF, .PRN, .TXT dan .NDR


System minimal yang dibutuhkan:
=======================
Kecepatan CPU : 500 Mhz
RAM : 64 MB
Resolusi VGA & Monitor : 1024x768
Ethernet Card / Kartu LAN (untuk client/server) : 100 Mbps
Sisa ruang HDD : 100 MB
Mouse : Ya
OS : Windows 95/98/ME/NT/2000/XP (Windows 2000/XP sangat disarankan untuk menjalankan modul POS)
Aplikasi Office : Microsoft® Office atau OpenOffice.org
Printer : Dot Matrix untuk transaksi POS

Internet Explorer 4.0 (atau di atasnya) untuk menjalankan file help.

bila anda menginkan program ini anda bisa medapatkannya Disini

Tuesday, May 26, 2009

EBOOK KATA KATA INSPIRATIF MARIO TEGUH

Bpk Mario Teguh
Siapa yang tidak kenal dengan sosok pria yang satu ini beliau terkenal dengan salam super diseminar seminar yang biasa beliau lakukan. Bagi anda yang berminat untuk mendowload ebook Bpk Mario Teguh yang berjudul Kata Kata Inspiratif Mario Teguh Anda dapat mendownload ebook beliau disini atau disini
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi anda semua

Monday, May 25, 2009

TOKOH INDONESIA

Bapak Ki Hadjar Dewantara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – wafat di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun[1]; selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Departemen Pendidikan Nasional. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah.

Masa muda dan awal karier
Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.

Aktivitas pergerakan
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.
Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.

Als ik eens Nederlander was
Sewaktu pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi. Ia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau "Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga". Namun kolom KHD yang paling terkenal adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli: "Als ik eens Nederlander was"), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, tahun 1913. Isi artikel ini terasa pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai berikut.
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya".
Beberapa pejabat Belanda menyangsikan tulisan ini asli dibuat oleh Soewardi sendiri karena gaya bahasanya yang berbeda dari tulisan-tulisannya sebelum ini. Kalaupun benar ia yang menulis, mereka menganggap DD berperan dalam memanas-manasi Soewardi untuk menulis dengan gaya demikian.
Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun demikian kedua rekannya, DD dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda (1913). Ketiga tokoh ini dikenal sebagai "Tiga Serangkai". Soewardi kala itu baru berusia 24 tahun.

Dalam pengasingan
Dalam pengasingan di Belanda, Soewardi aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia).
Di sinilah ia kemudian merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Dalam studinya ini Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti Froebel dan Montessori, serta pergerakan pendidikan India, Santiniketan, oleh keluarga Tagore. Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.

Taman Siswa
Soewardi kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.

Pengabdian di masa Indonesia merdeka
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, KHD diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia (posnya disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959.

Catatan kaki
^ Ini adalah versi Perguruan Tamansiswa, tokohindonesia.com menyebutkan 28 April 1959 sebagai tanggal wafat.

Monday, May 18, 2009

THE LEGEND OF ZHONG KUI



The Legend Of Zhongkui
Dewa Roh dan Kesustraan